Investasi properti adalah salah satu jenis investasi yang populer dan menjanjikan keuntungan jangka panjang bagi para investor.
Tapi bagi pemula, berinvestasi dalam properti bisa menjadi pengalaman yang menantang dan membingungkan jika Anda tidak mempersiapkan segalanya dengan perencanaan yang matang.
Dalam artikel ini, kita akan bahas 11 tips yang berguna bagi pemula yang ingin memulai investasi properti.
{getToc} $title={Daftar Isi}
11 Tips Berinvestasi Properti untuk Pemula yang Wajib Diketahui
Untuk meraih sukses dalam berinvestasi properti alangkah baiknya Anda simak 11 tips berikut ini, terutama sebagai pemula.
Tip #1: Lakukan Riset Pasar Properti
Sebelum Anda memutuskan untuk berinvestasi dalam properti, Anda perlu melakukan riset pasar properti terlebih dahulu.
Anda harus memahami tren pasar properti terkini, termasuk kenaikan atau penurunan harga properti di lokasi yang Anda targetkan.
Pastikan juga untuk memahami kebutuhan pasar properti di lokasi tersebut, apakah ada permintaan yang tinggi untuk jenis properti tertentu seperti apartemen, rumah tinggal atau properti komersial.
Tip #2: Tentukan Tujuan Investasi
Sebelum membeli properti, Anda harus memahami tujuan investasi Anda.
Apakah Anda ingin berinvestasi untuk mendapatkan penghasilan pasif atau untuk meraih keuntungan jangka panjang?
Berinvestasi untuk mendapatkan penghasilan pasif berarti Anda harus mencari properti yang bisa disewakan dengan harga sewa yang cukup tinggi.
Sedangkan, berinvestasi untuk keuntungan jangka panjang berarti Anda harus mencari properti yang harga jualnya cenderung meningkat di masa depan.
Tip #3: Tentukan Jangka Waktu Investasi
Anda juga harus menentukan jangka waktu investasi Anda. Berinvestasi dalam properti adalah investasi jangka panjang, sehingga Anda harus memiliki rencana investasi yang matang.
Pertimbangkan berapa lama Anda akan memegang properti tersebut sebelum menjualnya atau apakah Anda akan menyewakannya selama beberapa tahun.
Ini akan memungkinkan Anda untuk memilih properti yang sesuai dengan tujuan investasi Anda dan menentukan strategi yang tepat untuk mengelola properti tersebut.
Tip #4: Tentukan Lokasi Properti
Lokasi properti adalah faktor penting dalam investasi properti.
Pastikan untuk memilih lokasi yang strategis, memiliki akses mudah ke transportasi, pusat perbelanjaan, pusat kota, sekolah, rumah sakit dan tempat-tempat umum penting lainnya.
Pilihlah lokasi yang memiliki potensi pertumbuhan di masa depan dan memiliki permintaan pasar yang tinggi.
Tip #5: Pilih Properti yang Sesuai
Setelah menentukan lokasi, Anda perlu memilih jenis properti yang ingin Anda beli. Beberapa jenis properti yang umum diinvestasikan adalah apartemen, rumah tinggal, properti komersial dan properti industri.
Pertimbangkan juga kondisi properti, usia bangunan, dan potensi perbaikan atau renovasi untuk meningkatkan nilai properti di masa depan.
Tip #6: Pertimbangkan Biaya Investasi
Selain harga properti, Anda harus mempertimbangkan biaya tambahan seperti biaya notaris, biaya agen, biaya perbaikan atau renovasi, dan biaya lainnya.
Pastikan untuk menghitung biaya tersebut dalam perencanaan anggaran investasi Anda sehingga tidak terjadi kekurangan dana.
Tip #7: Cari Sumber Pendanaan yang Tepat
Berinvestasi dalam properti membutuhkan sumber pendanaan yang besar.
Oleh karena itu, Anda perlu mencari sumber pendanaan yang tepat, seperti bank atau investor. Pastikan untuk memahami syarat dan ketentuan yang ditawarkan oleh pihak yang akan meminjamkan dana kepada Anda, termasuk suku bunga dan jangka waktu pembayaran.
Tip #8: Gunakan Jasa Profesional
Berinvestasi dalam properti membutuhkan keahlian dan pengetahuan yang luas tentang pasar properti.
Oleh sebab itu, gunakan jasa profesional seperti agen properti, penilai properti, dan pengacara properti yang dapat membantu Anda dalam melakukan riset, melakukan transaksi, dan mengelola properti Anda.
Tip #9: Kelola Properti dengan Baik
Setelah membeli properti, Anda perlu mengelolanya dengan baik agar dapat memberikan hasil investasi yang optimal.
Pastikan untuk menjaga properti Anda dalam kondisi yang baik, memperbaiki kerusakan segera, dan menawarkan harga sewa yang wajar.
Jangan lupa untuk memperhitungkan biaya perawatan dan pemeliharaan properti dalam perencanaan anggaran Anda.
Tip #10: Kenali Resiko Investasi Properti
Berikut adalah 10 resiko investasi properti yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk berinvestasi:
- Resiko Likuiditas. Properti tidak selalu mudah untuk dijual dengan cepat, sehingga likuiditasnya rendah. Jika Anda membutuhkan dana secara mendadak, Anda mungkin perlu menunggu untuk menjual properti Anda dengan harga yang baik.
- Resiko Pembiayaan. Ketika membeli properti, Anda mungkin perlu mengambil pinjaman atau memperoleh pembiayaan. Resiko ini meliputi suku bunga yang naik atau turun, perubahan dalam persyaratan pembiayaan, dan resiko gagal bayar.
- Resiko Nilai Properti. Nilai properti dapat naik atau turun karena perubahan kondisi pasar atau perubahan regulasi pemerintah. Hal ini dapat mempengaruhi harga jual properti dan hasil investasi Anda.
- Resiko Pengelolaan Properti. Jika Anda memilih untuk mengelola properti sendiri, resiko pengelolaan meliputi memperbaiki kerusakan, merespons keluhan penyewa, dan mengelola pembayaran sewa. Jika Anda mempekerjakan agen properti, Anda harus memperhitungkan biaya agen dan keefektifan manajemen agen tersebut.
- Resiko Hukum. Investasi properti membawa resiko hukum seperti gugatan penghuni, gugatan lingkungan hidup, gugatan penyewa, dan masalah pajak. Penting untuk memahami resiko hukum sebelum melakukan investasi properti.
- Resiko Keamanan. Ketika Anda memiliki properti, resiko keamanan menjadi tanggung jawab Anda. Ini termasuk resiko pencurian, kerusakan properti, atau tuntutan hukum dari orang yang terluka di properti Anda.
- Resiko Kondisi Properti. Resiko kondisi properti meliputi kerusakan yang tidak terlihat dan memerlukan perbaikan yang mahal. Resiko ini bisa terjadi karena properti yang sudah tua atau membutuhkan perbaikan yang terlalu banyak.
- Resiko Pinjaman. Jika Anda meminjam uang untuk berinvestasi di properti, resiko ini meliputi pembayaran cicilan yang lebih tinggi dari pendapatan sewa atau harga jual properti.
- Resiko Tingkat Kecukupan Biaya Operasional. Biaya operasional properti seperti biaya perawatan, pajak, dan asuransi bisa naik secara signifikan. Resiko ini harus diperhitungkan dalam perhitungan keuntungan dan kerugian.
- Resiko Bencana Alam. Bencana alam seperti banjir, gempa bumi, atau badai dapat merusak properti dan mempengaruhi harga jual atau keuntungan dari properti. Hal ini dapat meningkatkan resiko investasi properti Anda.
Tip #11: Bersabarlah
Berinvestasi dalam properti membutuhkan waktu dan kesabaran. Kenaikan harga properti tidak selalu cepat, dan keuntungan yang didapatkan mungkin tidak terlihat dalam waktu dekat.
Oleh karena itu, bersabarlah dan jangan cepat putus asa. Lakukan riset dan pengelolaan properti yang tepat, dan hasil investasi akan terlihat dalam jangka waktu yang lebih panjang.
6 Jenis Investasi Properti untuk Pemula dengan Modal Kecil
Sebagai pemula, tentunya Anda harus mencari model atau jenis properti yang lebih aman. Dengan kata lain, properti yang harus Anda pilih harus membutuhkan modal yang kecil dan resiko yang lebih sedikit.
Foto by pexels.com
Berikut adalah 6 jenis investasi properti untuk pemula dengan modal kecil:
- Properti Sewaan - Investasi properti yang paling umum untuk pemula dengan modal kecil adalah membeli properti untuk disewakan. Anda bisa membeli apartemen atau rumah kecil yang dapat disewakan dengan harga terjangkau. Sebagai investor pemula, Anda dapat mengelola properti sendiri atau mempekerjakan agen properti untuk membantu Anda.
- Properti Tanah - Investasi properti yang lain adalah membeli tanah kosong dengan harga terjangkau dan menunggu waktu yang tepat untuk menjualnya kembali. Anda bisa mencari tanah di daerah yang sedang berkembang, seperti daerah pinggiran kota atau wilayah yang sedang dibangun infrastruktur baru.
- Real Estate Investment Trust (REIT) - REIT adalah cara mudah untuk berinvestasi di properti tanpa harus membeli properti secara langsung. REIT adalah perusahaan yang memiliki dan mengelola portofolio properti komersial dan perumahan yang diperdagangkan di bursa saham. Sebagai investor, Anda dapat membeli saham REIT dan mendapatkan keuntungan dari pendapatan sewa dan kenaikan nilai properti.
- Properti Komersial - Properti komersial seperti kios atau ruko adalah pilihan investasi properti yang menarik untuk pemula. Anda bisa mencari properti komersial di daerah yang strategis seperti pusat perbelanjaan atau jalan utama. Namun, investasi properti komersial membutuhkan modal yang lebih besar dibandingkan dengan properti sewaan atau properti tanah.
- Properti Flip - Flip properti adalah strategi investasi di mana Anda membeli properti yang membutuhkan perbaikan atau renovasi, dan kemudian menjualnya kembali dengan harga yang lebih tinggi. Anda bisa mencari properti yang dijual dengan harga murah dan memperbaikinya sendiri atau mempekerjakan kontraktor.
- Crowdfunding Properti - Crowdfunding properti adalah cara yang semakin populer untuk berinvestasi di properti dengan modal kecil. Dalam crowdfunding properti, sekelompok investor mengumpulkan dana dan membeli properti secara bersama-sama. Keuntungan dari pendapatan sewa dan kenaikan nilai properti dibagi di antara investor. Crowdfunding properti dapat dilakukan melalui platform online yang tersedia saat ini.
Kesimpulan
Berinvestasi dalam properti membutuhkan perencanaan yang matang dan riset yang teliti. Jangan terburu-buru dalam memilih properti, dan pastikan untuk memahami tujuan investasi, jangka waktu investasi, dan lokasi properti yang tepat.
Pertimbangkan biaya investasi dan cari sumber pendanaan yang tepat. Gunakan jasa profesional dan kelola properti dengan baik.
Terakhir, bersabarlah dan jangan cepat putus asa. Dengan menerapkan tips-tips di atas, Anda dapat memulai investasi properti yang sukses.
Jangan lupa untuk lebih banyak memberi daripada menerima!